Pengertian dan Makna Kajeng Kliwon
Kajeng Kliwon merupakan hari yang perhitungannya jatuh pada Tri Wara yaitu Kajeng dan Panca
Wara yaitu Kliwon. Pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon, diyakini sebagai saat energi alam semesta yang memiliki unsur dualitas bertemu satu sama lainnya. Energi dalam alam semesta yang ada di Bhuwana Agung semuanya terealisasi dalam Bhuwana Alit atau tubuh manusia itu sendiri.
Rahinan Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali, dan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Segehan dihaturkan di tiga tempat yang berbeda yaitu:
Pada dasarnya hari Kajeng Kliwon merupakan hari yang sangat keramat karena kekuatan negatif dari dalam diri maupun dari luar manusia amat mudah muncul dan mengganggu kehidupan manusia.Jadi dapat diambil kesimpulan adanya peringatan dan upacara yadnya pada hari kajeng kliwon ini, dengan harapan bahwa baik secara sekala maupun niskala dunia ataupun alam semesta ini tetap menjadi seimbang.
Semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Mohon dikoreksi bersama jika ada tulisan/makna yang kurang tepat. Om, tat astu rahayu makesami...
Sumber:
Wara yaitu Kliwon. Pertemuan antara Kajeng dengan Kliwon, diyakini sebagai saat energi alam semesta yang memiliki unsur dualitas bertemu satu sama lainnya. Energi dalam alam semesta yang ada di Bhuwana Agung semuanya terealisasi dalam Bhuwana Alit atau tubuh manusia itu sendiri.
Rahinan Kajeng Kliwon diperingati setiap 15 hari sekali, dan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
- Kajeng Kliwon Uwudan (Kajeng Kliwon setelah bulan purnama)
- Kajeng Kliwon Enyitan (Kajeng kliwon setelah bulan mati /tilem)
- Kajeng Kliwon Pamelastali (Watugunung Runtuh,yang datang setiap 6 bulan sekali )
Makna Kajeng Kliwon
Rahina Kajeng Kliwon diperingati sebagai hari turunnya para bhuta untuk mencari orang yang tidak melaksanakan dharma agama dan pada hari ini pula para bhuta muncul menilai manusia yang melaksanakan dharma. Diyakini pada Kajeng Kliwon hendaknya menghaturkan segehan mancawarna. Tetabuhannya adalah tuak/ arak berem. Di bagian atas, di ambang pintu gerbang (lebuh) harus dihaturkan canang burat wangi dan canang yasa. Semuanya itu dipersembahkan kepada Ida Sang Hyang Durgha DewiSegehan dihaturkan di tiga tempat yang berbeda yaitu:
- Halaman Sanggah atau Mrajan, atau di depan pelinggih pengaruman, dan ini di tujukan pada Sang Bhuta Bhucari.
- Kemudian di halaman rumah atau pekarangan rumah tempat tinggal, dan ini ditujukan kepada Sang Kala Bhucari
- Kemudian yang terakhir adalah dihaturkan di depan pintu gerbang pekarangan rumah atau di luar pintu rumah yang terluar, ini ditujukan kepada Sang Durgha Bhucari
Pada dasarnya hari Kajeng Kliwon merupakan hari yang sangat keramat karena kekuatan negatif dari dalam diri maupun dari luar manusia amat mudah muncul dan mengganggu kehidupan manusia.Jadi dapat diambil kesimpulan adanya peringatan dan upacara yadnya pada hari kajeng kliwon ini, dengan harapan bahwa baik secara sekala maupun niskala dunia ataupun alam semesta ini tetap menjadi seimbang.
Semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Mohon dikoreksi bersama jika ada tulisan/makna yang kurang tepat. Om, tat astu rahayu makesami...
Comments
Post a Comment