Tentang Posisi Tidur Yang Benar Menurut Hindu Bali
Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Posisi
tidur setiap manusia pada umumnya abstrak, ada yang sama dan ada yang berbeda.
Didalam Hindu khususnya di Bali, pembahasan tentang posisi tidur yang benar telah dianjurkan. Di Bali terdapat konsep hulu-teben.Konsep ini terkait dengan kosmologi mata angin.
Hulu Teben adalah konsep penataan sebuah tempat secara vertikal dan horisontal yang dapat membawa tatanan kehidupan skala (nyata) dan niskala (tidak nyata). Hulu Teben berasal dari dua kata yaitu hulu dan teben :
Meski pada dasarnya menurut Hindu semua arah mata angin adalah suci. Karena dalam Hindu terdapat konsep Dewata Nawa Sanga (sembilan penguasa di setiap penjuru mata angin) dan semua adalah perwujudan dari kekuatan Tuhan dalam berbagai manifestasi Beliau.
Namun dalam hal posisi tidur diharapkan posisi kepala mengarah ke hulu. Karena dalam konsep tata ruang di Bali, tempat pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi dalam sebuah rumah biasanya berada di Hulu (utara/timur/posisi gunung). Sehingga dengan kepala pada saat tidur mengarah ke tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi, diharapkan pikiran kita selalu mengingat dan melaksakan ajaran dari Ida Sang Hyang Widhi.
Selain sikap tidur yang tidak boleh mengarah ke teben. Sikap badan saat tidur juga ada pedomannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
Sumber:
tidur setiap manusia pada umumnya abstrak, ada yang sama dan ada yang berbeda.
Didalam Hindu khususnya di Bali, pembahasan tentang posisi tidur yang benar telah dianjurkan. Di Bali terdapat konsep hulu-teben.Konsep ini terkait dengan kosmologi mata angin.
- Hulu artinya arah yang utama, sedangkan
- Teben artinya hilir atau arah berlawanan dengan hulu
Jika kepalamu di timur, akan panjang umurmu. Jika di utara, engkau mendapatkan kejayaan. Jika letak kepalamu di barat, akan mati rasa cinta padamu, engkau akan dibenci para sahabatmu; dan jika membujur ke selatan, akan pendek umurmu, dan menyebabkan rasa duka cita.
Namun dalam hal posisi tidur diharapkan posisi kepala mengarah ke hulu. Karena dalam konsep tata ruang di Bali, tempat pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi dalam sebuah rumah biasanya berada di Hulu (utara/timur/posisi gunung). Sehingga dengan kepala pada saat tidur mengarah ke tempat pemujaan Ida Sang Hyang Widhi, diharapkan pikiran kita selalu mengingat dan melaksakan ajaran dari Ida Sang Hyang Widhi.
Selain sikap tidur yang tidak boleh mengarah ke teben. Sikap badan saat tidur juga ada pedomannya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kaki tidak boleh menyilang
Konon katanya tertidur dengan kaki menyilang (x) akan membuat manusia mengalami mimpi buruk. - Tidak boleh berselimut hingga menutupi wajah
Tidur dengan seluruh tubuh tertutup selimut membuat kita terlihat seperti orang yang meninggal dunia. Hal ini adalah tabu bagi masyarakat Bali. Menurut kebudayaan mereka, tidur dengan berselimut menutupi seluruh tubuh dapat mengundang energi jahat dalam tidur kita.
Semoga dapat bermanfaat untuk semeton. Mohon dikoreksi bersama jika ada tulisan/makna yang kurang tepat. Om, tat astu rahayu makesami...
Comments
Post a Comment