Mengapa Agama Hindu?
banyak orang suci dan Guru Hindu, yang tidak hanya mengajarkan mereka jiwa dan aksaran dari pengetahuan ini, tapi apa yang lebih penting, mengajari mereka dengan contoh dirinya sendiri. Alasan penting selanjutnya bagi relevansi agama Hindu pada jaman sekarang adalah bahwa peperangan dalam jaman atom ini akan mengarahkan umat manusia pada kepunahan. Para pemimpin dunia khawatir akan persenjataan yang gila diantara bangsa-bangsa, tapi mereka tak mampu berbuat banyak karena pendekatan mereka yang negatif terhadap kedamaian dengan jalan meningkatkan terus persenjataan. Sebab itu agama Hindu bisa membimbing mereka dari keputusasaan menuju harapan dengan prinsip-prinsip "Ahimsa Paramodharma" (tanpa kekerasan adalah bentuk tertinggi dari agama) dan "Sarve Santu Niramayah" (Biarkan semuanya ada dalam keadaan selamat di dunia ini). Konsep keselamatan dan kedamaian ini adalah khas Hindu, dan ini bukanlah mimpi siang hari tapi nyata. Gandhi berkata : "Setelah mengalami saya menemukan agama Hindu sebagai agama yang paling toleran di bumi ini. Pendekatan agama Hindu tidaklah negatif sebagaimana setiap agama dan setiap masalah memiliki tempat dimana mereka dihormati dalam agama Hindu. Apabila ada sejumlah penyakit di dalamnya, pastilah dapat disembuhkan. Saya sangat bangga menyebut diri sendiri Hindu." Gandhi memetik dua prinsip ajaran dari agama Hindu, kebenaran dan tanpa kekerasan, dalam karir politiknya dan telah mengubah perjalanan sejarah. Agama Hindu adalah titik kulminasi dari evolusi budaya umat manusia. Sebagai gerakan yang universal agama Hindu telah selalu berusaha untuk menyatukan penduduk seluruh dunia menjadi satu keluarga Internasional, meyakininya sebagaimana disebutkan dalam ungkapan : "Vasudhaiva Kutumbakam" - "Seluruh dunia adalah satu keluarga" dikemukakan di dalam Weda dan Upanishad. Agama Hindu berpihak pada kemanunggalan dalam kebhinekaan. Agama Hindu juga mempertahankan evolusi damai dan hidup berdampingan semua sistem religi, politik, sosial dan ekonomi dunia, karena agama Hindu adalah Ibu dari semua agama dan budaya. Penelitian telah membuktikannya. Oleh karena itu agama Hindu tidak pernah mencoba menyebarkan kebencian terhadap agama manapun. Filsafat "Sarva dharma samabhawa" sendiri mampu merangkul negara besar seperti India sebagaimana juga terhadap negara dengan berbagai kebiasaan dan kepercayaan. Harus dicatat bahwa tidak seperti Eropa, India tetap satu bangsa terlepas dari berbagai bahasa, cara hidup dan keyakinan. Agama Hindu mengajarkan bahwa semua Tuhan adalah satu, mereka berbeda hanya dalam nama. Oleh karena itu umat Hindu tidak pernah menghina agama lain dalam cara bagaimana pun juga. Pencarian mereka yang ingin mempercayai Yang Mahakuasa, agama yang universal dan meresapi segala, berakhir manakala mereka menemukan agama Hindu. Salah satu dari prinsip-prinsip pedoman agama Hindu adalah meningkatkan nasib masyarakat manusia. Kata Sansekerta "dharma" berarti sesuatu yang mendasari masyarakat manusia. Oleh karena itu Hindu Dharma merangkul semua faktor yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan dan" perkembangan manusia. Weda-Weda menyatakan: Orang-orang yang telah mengalami pencerahan, kita tidak merugikan orang lain tidak juga memaksa diri sendiri. Kita bertindak sesuai dengan prinsip dan cita-cita Weda. Kita hidup berdampingan dan bekerja-sama dalam hidup sanak saudara maupun orang asing, berbuat baik untuk semua". Hindu Dharma adalah satu-satunya agama di dunia yang dapat secara benar disebut "Manawa Dharma" - Agama umat manusia. Sebagai Manawa Dharma agama Hindu telah melahirkan ratusan orang-orang suci seperti Buddha, Mahavira, Guru Nanak, Gandhi dan lain-lainnya, bagi penyebarluasan pesan-pesan perdamaian universal, tanpa kekerasan dan kebenaran ke seluruh dunia beribu-ribu tahun tanpa ambisi-ambisi politik dan yang lainnya. Tidak heran semua gagasan liberal modern seperti demokrasi, universalisme dan toleransi religius telah muncul darinya. Setiap agama di dunia ini mendapatkan tempatnya yang benar di dalam kerangka Manawa Dharma ini, karena tidak tergantung pada satu nabi dan satu kitab suci. Manawa Dharma juga mempraktekkan apa yang ia ajarkan. Ashoka yang Agung meninggalkan perang untuk selamanya setelah menyaksikan penghancuran terjadi di Kalingga. Ada pula raja-raja Hindu seperti Harshavardhana yang tidak hanya mengajarkan kebaikan kemurahan hati dan derma kepada orang, tetapi juga mempraktekkannya dengan membagi-bagikan semua kekayaan mereka kepada yang miskin setiap lima tahun. Shiwaji, tokoh penyelamat yang besar dalam agama Hindu sangat khusus dalam menjamin perlindungan terhadap mesjid-mesjid dan wanita-wanita muslim ketika perang. Gambaran yang hebat dari agama Hindu adalah bahwa ia adalah suatu filsafat dari disiplin dalam. Agama Hindu tidak percaya pada pengaturan masyarakat hanya dengan menentukan etika-etika luar-hukum-hukum dan peraturan-peraturan hal-hal yang normal yang selalu dapat dibelokkan dan dimanipulasi demi suatu tujuan, baik atau buruk. Agama Hindu percaya dalam kebangkitan nurani setiap pribadi dari masyarakat melalui "Etika Dalam", sehingga mereka dapat mengarahkan suatu kehidupan moral dengan jalan mengikuti aturan-aturan dalam jiwa yang benar. Disiplin Dalam ini telah menolong umat Hindu di masa lalu dan bisa menolong mereka hari ini saat meraja-lelanya korupsi, kekerasan dimana-mana, ketidakadilan dan kejahatan dalam berbagai corak dilakukan oleh politikus, polisi dan para penjahat, tidak mereka jika tak ada Disiplin Dalam ini. Hindu yang sempurna adalah perwujudan fisik cinta dan kebajikan yang universal. Ia sembahyang dan mengharapkan semua hal yang baik dalam kehidupan, tidak hanya untuk dirinya sendiri atau anggota keluarganya, tapi untuk siapa saja di dunia ini. Ada yang sembahyang memuja Rudra, di dalam Weda-Weda yang menyatakan : "Semoga semua manusia di dunia ini hidup dalam kegembiraan, bebas sama sekali dari segala macam penyakit dan dengan pikiran penuh kebajikan dan bhakti (Yajur Weda XV -14).
Comments
Post a Comment